Sumber : Balai Karantina dan Kesehatan Ikan, Dinas Kelautan dan perikanan Propinsi Jawa Tengah.
Penyebab : Argulus sp
Bio-Ekologi Patogen
* Dikenal dengan nama “kutu ikan” dan penghisap darah
* Berbentuk datar dan nampak seperti piring
* Melukai tubuh ikan dengan bantuan enzim cytolitic
* selain pada kulit, kutu ini juga sering dijumpai di bawah tutup insang ikan
* Hampir semua jenis ikan air tawar rentan terinfeksi parasit ini
* Pada intensitas serangan yang tinggi, ikan dewasapun dapat mengalami kematian karena kekurangan darah.
Oleh : Dhimas Ragil Kurnia
Sumber : Balai Karantina dan Kesehatan Ikan, Dinas Kelautan dan perikanan Propinsi Jawa Tengah.
Penyebab : Argulus sp
Bio-Ekologi Patogen
* Dikenal dengan nama “kutu ikan” dan penghisap darah
* Berbentuk datar dan nampak seperti piring
* Melukai tubuh ikan dengan bantuan enzim cytolitic
* selain pada kulit, kutu ini juga sering dijumpai di bawah tutup insang ikan
* Hampir semua jenis ikan air tawar rentan terinfeksi parasit ini
* Pada intensitas serangan yang tinggi, ikan dewasapun dapat mengalami kematian karena kekurangan darah.
Gejala Klinis
* Secara visual tampak seperti kutu yang menempel pada tubuh ikan, desertai dengan perdarahan di sekitar tempat gigitannya
* Iritasi kulit, hilang keseimbangan, berenang zig-zag, melompat ke permukaan air, dan menggoso-gosokan badannya pada benda keras di sekitarnya
Diagnosa
* Secara visual terlihat adanya parasit pada tubuh ikan
Pengendalian
* Pengeringan dasar kolam yang diikuti dengan pengapuran
* Perendaman dalam larutan Dylox pada dosis 0,25 ppm selama 24 jam atau lebih di kolam
* Perendaman dalam larutan Trichlorfon 2-4 ppm selama 24 jam
* Perendaman dengan larutan Amonium Klorida (NH4Cl) pada dosis 1,0-1,5% selama 15 menit, atau garam dapur pada dosis 1,25% selama 15 menit.
0 komentar:
Posting Komentar