Selamat datang di glen's blog

Blog ini merupakan alternatif tempat saya menulis dan menyadur artikel-artikel favorit saya. Tulisan berkisar seputar teknologi informasi, musik, buku, pendidikan, dan juga seputar hoby saya menunggangi kuda besi, pejuang airsoftgun, dan . Opini saya tulis dalam Bahasa Indonesia.

Ikan Guppy

Ikan Guppy


Guppy (Poecilia reticulata) berasal dari Trinidad, Barbados, Guyana, Brasil, dan Asia Tenggara. Ikan yang bersifat omnivore ini menghendaki suhu optimal untuk pemeliharaan sekitar 25-28° C dengan pH sekitar 7,0 dan kekerasan 20° dH. Panjang tubuh maksimal sekitar 5-6 cm.
Sirip-sirip ikan ini berwarna-warni sangat cantik dan menarik. Berbagai warna seperti merah, kuning, hijau, biru, maupun kombinasi warna sudah beredar di pasaran. Bentuk ekornya pun menarik, misalnya mirip kipas, membulat, ataupun melebar. Pada jantan, sirip ekor tampil sangat menarik karena lebar dan berwarna kontras.

Cara Merawat Guppy : 
  •   Air dalam aquarium sebaiknya diganti 3 atau 4 minggu sekali atau tergantung kekeruhan air. Jaga kondisi suhu air stabil antara 15-27 derajat Celsius.
  • Aquarium sebaiknya cukup oksigen. Sebaiknya sediakan Air Pump (aerator ) untuk menyemburkan gelembung air agar oksigen dalam aquarium terjaga.
  •  Untuk makanan, sebaiknya diberikan dua kali sehari dan jangan terlalu sering ataupun terlalu banyak. Makanan bias dari jenis makanan alami seperti jentik –jentik, cacing ataupun lumut. Namun potong makanan menjadi kecil kecil agar bias masuk ke mulut guppy. Ataupun bias juga diberi makanan ikan yang dijual ditoko-toko ikan.
1.      
Cara membedakan induk jantan dengan induk betina
Sebenarnya induk jantan dan betina sangat mudah untuk dibedakan cara membedakannya adalah :

      Induk Jantan 
      mempunyai warna yang cerah, tubuh yang ramping, sirip punggung yang lebih panjang, mempunyai gondopodium (berupa tonjolan memanjang di belakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal berupa sirip panjang..

     Induk Betina
Untuk indukan betina mempunyai tubuh gemuk, warna yang kurang cerah, sirip punggung kecil, sirip perut berupa sirip yang halus.Selain warna, bentuk dasar ekor ikan guppy juga bervariasi


Cara penangkaran
Guppy berkembang biak dengan cara beranak. Anak guppy yang baru lahir sudah langsung dapat berenang dengan baik. Hal ini terjadi karena proses pembuahan guppy secara internal yaitu perkawinan terjadi pada saat organ gondopodium yang terletak pada sirip anal dimasukkan ke dalam organ telur betina.Guppy jantan yang akan mengejar betina siap kawin. Apabila si betina sudah akan melahirkan biasanya ditandai dengan perut betina yang bisar dan berwarna hitam. Sebaiknya si betina yang hamil di pisahkan dengan betina lain , dikarenakan ketika bayi guppy lahir biasanya akan langsung dimangsa oleh betina lain dan tidak akan dimangsa oleh induknya sendiri. Akan tetapi untuk induk albino ketika si bayi sudah lahir,sebaiknya si bayi dipisahkan dengan induknya .tetapi jangan langsung dipisahkan karena tubuh si bayi masih, rapuh untuk itu sebaiknya dipisahkannya berkisar antara 3 - 5 jam setelah kelahiran, karena induk albino bersifat kanibal, itulah sebabnya kenapa harus di pisahkan.
Setiap kali perkawinan dapat dijadikan 3 kali kelahiran. Waktu kelahiran berkisar 3 minggu dan seekor betina dapat menghasilkan 60 ekor burayak.Untuk mencari guppy yang bagus biasanya dapat dicari dengan betina yang mempunyai bentuk ekor yang bagus. Sedangkan untuk jantan biasanya dicari warna yang paling cerah juga dominan. Untuk guppy Ribbon, betina Ribbon sangat dominan, sedangkan untuk jantan tetap jantan normal, sehingga untuk mendapatkan guppy Ribbon jantan yang bagus masih diperlukan jantan normal. Sehingga untuk guppy ini bisa dijual per trio. Selengkapnya...

Ikan Molly

Ikan Molly

Molly (Poecilia sphenops) berasal dari Meksiko, Florida, Virginia. Ikan ini bersifat omnivore. Ukuran tubuhnya relatif cukup besar, maksimal sekitar 12 cm. Hingga kini sudah banyak varietas yang beredar di pasaran dengan warna dan bentuk tubuh yang beragam akibat persilangan dan mutasi. Molly balon, misalnya, yang bertubuh seperti bola akan tampak sangat bagus seperti maskoki mini bila ukurannya sudah besar.Di habitat aslinya, molly menghendaki suhu perairan 25 - 28° C dengan pH 8 dan kekerasan sekitar 14-20° dH. Namun, karena sudah lama dipelihara di daerah dengan pH netral (sekitar 7) maka saat ini tampaknya pembudidayaan di daerah ber-pH netral pun sudah tidak ada masalah. Hanya saja jenis ikan ini kurang toleransinya terhadap perubahan atau goncangan suhu yang tinggi.


Molly Balloon



 

Black Molly

Cara Merawat Ikan Molly :
1) Air yang diperlukan adalah air yang cukup mengandung Oksigen (O2)dan jernih.
2) Suhu air berkisar antara 15 ~ 270C.
3) pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.
4) Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing,kutu air) dan makanan buatan yang banyak dijual di toko-toko ikan.


 CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA

  1. Induk Jantan
    1. Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
    2. Tubuhnya rampaing.
    3. Warnanya lebih cerah.
    4. Sirip punggung lebih panjang.
    5. Kepalanya besar.

  2. Induk Betina
    1. Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
    2. Tubuhnya gemuk
    3. Warnanya kurang cerah.
    4. Sirip punggung biasa.
    5. Kepalanya agak runcing.


       TEKNIK PEMIJAHAN
    1. Pemilihan induk. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
    2. Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
    3. Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.




    PERAWATAN BENIH
    1. Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
    2. Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
    3. Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.
    4. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.
    5. Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.
Selengkapnya...

aquarium ikan paus

Okinawa Churaumi Aquarium adalah bagian dari Ocean Expo Park di Okinawa, Jepang
Sejarah
Pada tahun 1975, Pameran Dunia atau World’s Fair diselenggarakan di Okinawa, Jepang di Ocean Expo Park. Setelah itu, taman mulai kehilangan pariwisata dan diyakini bahwa akuarium baru akan membantu menghidupkan kembali kawasan dan merayakan tradisi Okinawa’s Marine. Akuarium ini dirancang oleh Yukifusa Kokuba dan dibuka pada tanggal 1 November 2002.
“Churaumi” dipilih sebagai nama akuarium dengan suara terbanyak pilihan publik Jepang. “Chura” berarti “indah” atau “anggun” dalam dialek Okinawa, dan “umi” berarti “laut”.
Pengunjung di tangki Laut Kuroshio utama
Akuarium Churaumi adalah bagian dari Taman Expo Samudra Nasional yang terletak di Motobu, Okinawa. Akuarium terdiri dari empat lantai, dengan tangki berisi makhluk laut dalam, hiu, karang dan ikan tropis. Akuarium diatur pada ketinggian 19.000 m² diatas tanah, dengan total 77 tangki berisi 10.000 m³ air. Air untuk pameran air laut dipompa ke akuarium dari 350 sumber lepas pantai, 24 jam sehari.

Tangki utama, disebut Laut Kuroshio, menampung 7.500 meter kubik (1981000 USgal) air dan fitur sebuah panel kaca akrilik berukuran 8,2 sebesar 22,5 meter (27 dengan 74 kaki) dengan ketebalan 60 cm (24 in), panel tersebut terbesar di dunia ketika akuarium dibuka. Paus hiu, pari manta disimpan bersama banyak spesies ikan lainnya ke dalam tangki utama. Kelahiran manta ray pertama di akuarium itu pada tahun 2007. Pada Juli 2010, telah ada total empat pari manta lahir di akuarium.
Akuarium memiliki 80 spesies karang. Ini adalah salah satu dari hanya beberapa akuarium yang memelihara hiu paus di penangkaran, dan saat ini mereka sedang dicoba untuk dikembangbiakan.
Ini videonya…..
Source = http://oki-churaumi.jp/en/index.html
Selengkapnya...

perawatan ikan guppy

Pemeliharaan dan Perawatan Guppy

Pemeliharaan dan Perawatan Guppy dalam rumah cukup mudah, hal ini dikarenakan ikan guppy bukanlah tipe ikan yang tergolong manja sehingga tidak begitu merepotkan untuk di pelihara . Hanya beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam merawat dan memelihara ikan guppy yaitu kualitas air, pemberian pakan, dan sarana penunjang akuarium lainnya.

Persiapan Akuarium

Pemeliharaan guppy di dalam akuarium dapat digabung dengan guppy atau ikan hias jenis lain. Hal ini pula yang membuat hobiis guppy tertarik untuk mengkoleksinya, karena guppy akan terlihat indah berada dalam satu akuarium dengan ikan lain yang memiliki corak warna berbeda. Ukuran akuarium yang digunakan disesuaikan dengan selera masing-masing. Yang terpenting ukuran akuarium tersebut sesuai dengan jumlah ikan yang ada di dalamnya. Jika akuarium terlalu kecil,  kualitas air akan mudah rusak sehingga guppy mudah stres dan sakit. Sebaliknya, jika akuarium terlalu besar dan jumlah guppy sedikit, akuarium akan terasa kosong dan keindahan guppynya pun kurang dapat dinikmati.
Sebagai patokan, guppy yang dipelihara tanpa campuran ikan lainnya dapat menggunakan akuarium berukuran 40 x 40 x 60 cm untuk sekitar 50 ekor. Namun jika dipelihara bersama dengan ikan lainnya, ukuran akuarium yang digunakan harus lebih besar, misalnya                      100 x 40 x 60 cm.
Sarana penunjang akuarium seperti filter dan lampu flourscene harus tersedia. Filter berfungsi untuk menjaga kejernihan air, sedangkan lampu flouresecene berfungsi sebagai pemanis penampilan akuarium saat akan menikmati keindahan guppy yang ada di dalamnya. Dekorasi yang dibuat bisa berupa dekorasi biotik (menggunakan makhluk hidup seperti tanaman air) atau dekorasi abiotik (menggunakan benda-benda mati, seperti pasir, batu, kerikil kecil, karang, patung, kincir air, tanaman imitasi serta yang lainnya).

Kualitas Air

Kualitas air sangat menentukan pertumbuhan, kesehatan, dan kualitas warna guppy. Oleh karena itu, air yang digunakan untuk memelihara guppy sebaiknya diendapkan dan diaerasi terlebih dahulu selama dua hari agar terbebas dari zat-zat berbahaya. Guppy akan hidup dengan baik pada air bersuhu 25-28° C dengan pH 7-8. Pada kisaran angka tersebut guppy sangat nafsu makan dan pertumbuhan ekornya akan maksimal. Di bawah angka itu pertumbuhan guppy akan berbanding terbalik, yaitu lambat tumbuh dan bukaan ekornya tidak sempurna. Selain itu guppy akan mati jika pH akuarium sangat asam (<5) atau sangat basa (>9).
Agar kebersihan air tetap terjaga, sitem penyaringan air di dalam akuarium guppy harus benar-benar dirancang dengan baik. Mediapenyaringan dapat berupa under gravel atau sistem penyaringan di luar akuarium dengan menggunakan pompa. Pompa yang digunakan untuk mendistribusikan air kedalam media penyaringan sebaiknya tidak terlalu besar, untuk mencegah guppy tersedot, sehingga akan merusak ekor guppy. Sementara itu, untuk menjaga kualitas airnya, air akuarium guppy harus diganti setiap satu minggu sekali.

Pemberian Pakan

Guppy yang dipelihara di dalam rumah juga di =beri pakan alami dan pakan buatan agar pertumbuhan berjalan dengan baik dan sehat. Sama seperti ikan hias yang lainnya, pemnberian pakan guppy dilakukan dua kali sehari, pakan yang diberikan sebesar 5% dari berat tubuh guppy atau samapi guppy tidak mau memakan lagi pakan yang diberikan. Pkan alami yang diberikan untuk guppy sama dengan pakan yang diberikan untuk cupang hias, yaitu cuk (jentik nyamuk), kutu air, cacing sutra, dan cacing darah. Sementara itu, pakan buatan yang bisa diberikan adalah pelet halus (sesuai bukaan mulut ikan) khusus guppy yang bisa diperoleh di toko ikan hias. Selengkapnya...

aquarium laut

Akuarium Laut

Pernahkan anda membayangkan keindahan laut pada lingkungan koral di kedalaman tertentu, dengan berbagai ragam warna, bentuk dan tingkah laku penghuninya yang memukau. Dengan kesabaran dan ketekunan anda dapat menghadirkannya di rumah anda. Tapi jangan lupa pula untuk turut serta berpartisipasi melestarikan mereka dan lingkungan mereka di habitat aslinya.

Kalau anda termasuk yang beranggapan bahwa akuarium laut lebih mahal dibandingkan dengan akuarium air tawar, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Ikan air laut (dan penghuni laut lainnya) secara umum justru lebih murah dibandingkan dengan ikan air tawar. Jawaban klasik kenapa begitu adalah karena ikan laut tidak perlu dibudidayakan melainkan tinggal dipanen saja.(Tentu saja hal ini kurang bijaksana, justru untuk melestarikan mahluk-mahluk tersebut, para hobiis akuarium laut semestinya tertantang untuk membudidayakannya. Beberapa jenis ikan dan koral diketahui telah berhasil dibudidayakan di akuarium).
Tidak dapat dipungkiri bahwa memelihara akuarium laut memerlukan perhatian lebih dibandingkan dengan memelihara akuarium air tawar, karena seperti diketahui air laut merupakan "larutan kimia" yang terdiri dari berbagai jenis bahan terlarut dengan kadar yang relatif tinggi. Oleh karena itu, sering disebutkan bahwa keberhasilan dalam memelihara akuarium laut sangat ditentukan oleh pengetahuan mengenai sifat kimia air laut dan waktu yang dapat diluangkan untuk merawatnya.
Dalam memelihara akuarium laut alangkah baiknya diawali dengan perencanaan yang baik. Mulailah dengan merancang tema yang akan dihadirikan. Anda bisa memilih antara memelihara akuarium ikan saja, akuarium koral saja , atau akuarium kombinasi antara keduanya. Masing-masing memiliki persyaratan yang relatif berbeda.
Satu hal yang perlu menjadi perhatian, yaitu bersabarlah dalam memulai membangun akuarium laut. Setelah anda menentukan tema dan menyusun konfigurasi dasar, dan setelah anda mengisinya denga air laut biarkan akuarium laut tersebut beberapa lama, untuk membentuk ekosistem yang stabil. Jangan buru-buru memasukan mahluk hidup apapun sebelum anda yakin keseimbangan ekosistemnya telah terjalin dengan baik. . Hindari terjadinya "new tank syndrome", sehingga anda tidak perlu kecewa justru diawal anda membangun karya anda. Selengkapnya...

contoh aquarium laut





Selengkapnya...

balashark

Balashark


Ikan Balashark (Balantiocheilos melanopterus)

Ikan balashark merupakan jenis ikan yang dinyatakan IUCN sebagai ikan yang masuk daftar ikan langka dan patut dilindungi.
Ikan Balashark dengan nama daerah ikan Puntung Kanyut (Sumatera Selatan), Ketutung (Kalimantan Barat) dan Ridik angus (Jambi) merupakan salah satu jenis ikan yang keberadaannya sudah dikategorikan mengkhawatirkan untuk Kalbar dan Jambi. Namun di Sumatera Selatan jenis ini masih bisa didapatkan walaupun jumlahnya tidak banyak.
Ikan balashark yang kecil (benih) merupakan ikan hias yang sangat indah dipandang dengan tubuh yang berwarna perak dan setiap siripnya terdapat warna hitam dan kuning. Mengapa ikan balashark begitu cepat menghilang dari perairan? Diduga akibat penangkapan yang berlebihan dan menurunnya mutu lingkungan habitat dimana ikan itu hidup.
Ikan ini termasuk ikan yang sangat mudah mati, sehingga penanganan extra hati-hati. Balashark membutuhkan oksigen yang tinggi dan air yang jernih terutama dalam penampungan, karena ikan ini termasuk ikan yang hidup di bagian hulu dari sungai bagian tengah dimana kondisi oksigennya relatif tinggi yaitu lebih dari 6 ppm; meski di alam juga sering dijumpai di rawa lebak terutama yang berhubungan dengan sungai yang besar.
Makanan ikan balashark di alam adalah fitoplankton terutama dari kelompok Bacillariophyceae (Diatoma sp, Synedra sp) dan Desmidiceae (Closterium sp) dan jenis phitoplankton lainnya seperti Mougeotia sp, Pleurotaenium sp, Cosmarium sp, namun kadang-kadang juga ada yang didominasi oleh rotifera dalam lambungnya.
Arisan Belido merupakan salah satu habitat anakan ikan ini di DAS Musi. Ikan ini merupakan jenis ikan yang bermigrasi dimana pada saat berukuran benih, hidup di perairan rawa asam dan setelah mulai dewasa akan berada di sungai utamanya yaitu sungai Musi.
Walaupun induk ikan putung hanyut sudah sulit tertangkap, namun benih-benihnya masih banyak tertangkap di perairan sungai Arisan Belido. Menurut Dahuri (2004) Balashark merupakan salah satu ikan hias air tawar yang banyak dihasilkan oleh perairan umum di Sumatera akibat penangkapan yang berlebihan dan pencemaran saat ini ikan tersebut telah mengalami penurunan.
Dulunya jenis ikan hias ini banyak diekspor ke luar negeri.
Selengkapnya...

belut

Belut


BELUT ( Synbranchus )

I. UMUM

1.1. Sejarah Singkat
Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka memakan anak-anak ikan yang masih kecil. Biasanya hidup di sawah-sawah, di rawa-rawa/lumpur dan di kali-kali kecil. Di Indonesia sejak tahun 1979, belut mulai dikenal dan digemari, hingga saat ini belut banyak dibudidayakan dan menjadi salah satu komoditas ekspor.

1.2. Sentra Perikanan

Sentra perikanan belut Internasional terpusat di Taiwan, Jepang, Hongkong, Perancis dan Malaysia. Sedangkan sentra perikanan belut di Indonesia berada di daerah Yogyakarta dan di daerah Jawa Barat. Di daerah lainnya baru merupakan tempat penampungan belut-belut tangkapan dari alam atau sebagai pos penampungan.

1.3. Jenis
Klasifikasi belut adalah sebagai berikut:
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Synbranchoidae
Famili : Synbranchidae
Genus : Synbranchus
Species : Synbranchus bengalensis Mc clell (belut rawa); Monopterus albus Zuieuw (belut sawah); Macrotema caligans Cant (belut kali/laut)

Jadi jenis belut ada 3 (tiga) macam yaitu belut rawa, belut sawah dan belut kali/laut. Namun demikian jenis belut yang sering dijumpai adalah jenis belut sawah.

1.4. Manfaat

Manfaat dari budidaya belut adalah:
a) Sebagai penyediaan sumber protein hewani.
c) Sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
e) Sebagai obat penambah darah.


II. PERSYARATAN LOKASI

a) Secara klimatologis ikan belut tidak membutuhkan kondisi iklim dan geografis yang spesifik. Ketinggian tempat budidaya ikan belut dapat berada di dataran rendah sampai dataran tinggi. Begitu pula dengan kelembaban dan curah hujan tidak ada batasan yang spesifik.
b) Kualitas air untuk pemeliharaan belut harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
c) Suhu udara/temperatur optimal untukpertumbuhan belut yaitu berkisar antara 25-31 derajat C.
d) Pada prinsipnya kondisi perairan adalah air yang harus bersih dan kaya akan osigen terutama untuk bibit/benih yang masih kecil yaitu ukuran 1-2 cm. Sedangkan untuk perkembangan selanjutnya belut dewasa tidak memilih kualitas air dan dapat hidup di air yang keruh.


III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

3.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan

a) Perlu diketahui bahwa jenis kolam budidaya ikan belut harus dibedakan antara lain: kolam induk/kolam pemijahan, kolam pendederan (untuk benih belut berukuran 1-2 cm), kolam belut remaja (untuk belut ukuran 3-5 cm) dan kolam pemeliharaan belut konsumsi (terbagi menjadi 2 tahapan yang masing-masing dibutuhkan waktu 2 bulan) yaitu untuk pemeliharaan belut ukuran 5-8 cm sampai menjadi ukuran 15-20 cm dan untuk pemeliharan belut dengan ukuran 15-20 cm sampai menjadi ukuran 30-40 cm.

b) Bangunan jenis-jenis kolam belut secara umum relatif sama hanya dibedakan oleh ukuran, kapasitas dan daya tampung belut itu sendiri.

c) Ukuran kolam induk kapasitasnya 6 ekor/m2. Untuk kolam pendederan (ukuran belut 1-2 cm) daya tampungnya 500 ekor/m2. Untuk kolam belut remaja (ukuran 2-5 cm) daya tampungnya 250 ekor/m2. Dan untuk kolam belut konsumsi tahap pertama (ukuran 5-8 cm) daya tampungnya 100 ekor/m2. Serta kolam belut konsumsi tahap kedua (ukuran 15-20cm) daya tampungnya 50 ekor/m2, hingga panjang belut pemanenan kelak berukuran 3-50 cm.

d) Pembuatan kolam belut dengan bahan bak dinding tembok/disemen dan dasar bak tidak perlu diplester.

e) Peralatan lainnya berupa media dasar kolam, sumber air yang selalu ada, alat penangkapan yang diperlukan, ember plastik dan peralatan-peralatan lainnya.

f) Media dasar kolam terdiri dari bahan-bahan organik seperti pupuk kandang, sekam padi dan jerami padi. Caranya kolam yang masih kosong untuk lapisan pertama diberi sekam padi setebal 10 cm, diatasnya ditimbun dengan pupuk kandang setebal 10 cm, lalu diatasnya lagi ditimbun dengan ikatan-ikatan merang atau jerami kering. Setelah tumpukan-tumpukan bahan organik selesai dibuat (tebal seluruhnya sekitar 30 cm), berulah air dialirkan kedalam kolam secara perlahan-lahan sampai setinggi 50 cm (bahan organik + air). Dengan demikian media dasar kolam sudah selesai, tinggal media tersebut dibiarkan beberapa saat agar sampai menjadi lumpur sawah. Setelah itu belut-belut diluncurkan ke dalam kolam.

3.2. Penyiapan Bibit
3.2.1. Menyiapkan Bibit

a) Anak belut yang sudah siap dipelihara secara intensif adalah yang berukuran 5-8 cm. Di pelihara selama 4 bulan dalam 2 tahapan dengan masing-masing tahapannya selama 2 bulan.
b) Bibit bisa diperoleh dari bak/kolam pembibitan atau bisa juga bibit diperoleh dari sarang-sarang bibit yang ada di alam.
c) Pemilihan bibit bisa diperoleh dari kolam peternakan atau pemijahan. Biasanya belut yang dipijahkan adalah belut betina berukuran ± 30 cm dan belut jantan berukuran ± 40 cm.
d) Pemijahan dilakukan di kolam pemijahan dengan kapasitas satu ekor pejantan dengan dua ekor betina untuk kolam seluas 1 m2. Waktu pemijahan kira-kira berlangsung 10 hari baru telur-telur ikan belut menetas. Dan setelah menetas umur 5-8 hari dengan ukuran anak belut berkisar 1,5–2,5 cm. Dalam ukuran ini belut segera diambil untuk ditempatkan di kolam pendederan calon benih/calon bibit. Anak belut dengan ukuran sedemikian tersebut diatas segera ditempatkan di kolam pendederan calon bibit selama ± 1 (satu) bulan sampai anak belut tersebut berukuran 5-8 cm. Dengan ukuran ini anak belut sudah bisa diperlihara dalam kolam belut untuk konsumsi selama dua bulan atau empat bulan.


3.2.2. Perlakuan dan Perawatan Bibit
Dari hasil pemijahan anak belut ditampung di kolam pendederan calon benih selama 1 bulan. Dalam hal ini benih diperlakukan dengan secermat mungkin agar tidak banyak yang hilang. Dengan perairan yang bersih dan lebih baik lagi apabila di air yang mengalir.

3.3. Pemeliharaan Pembesaran
3.3.1. Pemupukan
Jerami yang sudah lapuk diperlukan untuk membentuk pelumpuran yang subur dan pupuk kandang juga diperlukan sebagai salah satu bahan organik utama.

3.3.2. Pemberian Pakan
Bila diperlukan bisa diberi makanan tambahan berupa cacing, kecoa, ulat besar(belatung) yang diberikan setiap 10 hari sekali.

3.3.3. Pemeliharaan Kolam dan Tambak

Yang perlu diperhatikan pada pemeliharaan belut adalah menjaga kolam agar tidak ada gangguan dari luar dan dalam kolam tidak beracun.

3.4. Hama dan Penyakit

3.4.1. Hama

a) Hama pada belut adalah binatang tingkat tinggi yang langsung mengganggu kehidupan belut.
b) Di alam bebas dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang belut antara lain: berang-berang, ular, katak, burung, serangga, musang air dan ikan gabus.
c) Di pekarangan, terutama yang ada di perkotaan, hama yang sering menyerang hanya katak dan kucing. Pemeliharaan belut secara intensif tidak banyak diserang hama.

3.4.2. Penyakit
Penyakit yang umum menyerang adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil.

3.5. Panen

Pemanenan belut berupa 2 jenis yaitu:
a) Berupa benih/bibit yang dijual untuk diternak/dibudidayakan.
b) Berupa hasil akhir pemeliharaan belut yang siap dijual untuk konsumsi (besarnya/panjangnya sesuai dengan permintaan pasar/konsumen).

Cara Penangkapan belut sama seperti menangkap ikan lainnya dengan peralatan antara lain: bubu/posong, jaring/jala bermata lembut, dengan pancing atau kail dan pengeringan air kolam sehingga belut tinggal diambil saja.


3.6. Pascapanen
Pada pemeliharaan belut secara komersial dan dalam jumlah yang besar, penanganan pasca panen perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini agar belut dapat diterima oleh konsumen dalam kualitas yang baik, sehingga mempunyai jaringan pemasaran yang luas.


IV. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
4.1. Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya belut selama 3 bulan di daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:

a) Biaya Produksi
1. Pembuatan kolam tanah 2 x 3 x 1, 4 HOK @ Rp. 7.000,- Rp. 28.000,-
2. Bibit 3.000,- ekor x @ Rp. 750,- Rp. 225.000,-
3. Makanan tambahan (daging kelinci 3 ekor)@ Rp. 15.000,- Rp. 45.000,-
4. Lain-lain Rp. 30.000,-
Jumlah Biaya Produksi Rp. 328.000,-
b) Pendapatan
3000 ekor = 300 kg x @ Rp. 2.500,- Rp. 750.000,-
c) Keuntungan Rp. 422.000,-
d) Parameter Kelayakan Usaha = 2,28

4.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Budidaya ikan belut, baik dalam bentuk pembenihan maupun pembesaran mempunyai prospek yang cukup baik. Permintaan konsumen akan keberadaan ikan belut semakin meningkat. Dengan teknik pemeliharaan yang baik, maka akan diperoleh hasil budidaya yang memuaskan dan diminati konsumen.
Selengkapnya...

ikan arwana

Arowana


BUDIDAYA IKAN ARWANA
(Scleropages sp.)
Arwana termasuk famili ikan "karuhun", yaitu Osteoglasidae atau famili ikan "bony-tongue" (lidah bertulang), karena bagian dasar mulutnya berupa tulang yang berfungsi sebagai gigi. Arwana memiki berbagai julukan, seperti: Ikan Naga (Dragon Fish), Barramundi, Saratoga, PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkelese, Aruwana, atau Arowana, tergantung dari tempatnya.

Bentuk dan penampilan arwana termasuk cantik dan unik. Tubuhnya memanjang, ramping, dan "stream line", dengan gerakan renang sangat anggun. Arwana di alam mempunyai variasi warna seperti hijau, perak, atau merah. Pada bibir bawahnya terdapat dua buah sungut yang berfungsi sebagai sensor getar untuk mengetahui posisi mangsa di permukaan air. Sungut ini termasuk dalam kriteria penilaian keindahan ikan.
Potensi pertumbuhan arwana cukup besar, terutama dengan pemberian pakan berkadar protein tinggi. Pertumbuhan arwana di akuarium mencapai 60 cm, sedangkan di alam mencapai lebih dari 90 cm. Jenis arwana asal Amerika Selatan dapat tumbuh hingga 270 cm.
Arwana merupakan ikan perenang atas (surface feeder), ditunjukkan oleh betuk mulut. Di alam mereka berenang di dekat permukaan untuk berburu mangsa. Arwana dapat menerima segala jenis pakan untuk ikan karnivora, tetapi seringkali mereka jadi sangat menyukai salah satu jenis pakan saja, dan menolak jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat, arwana di alam bisa menangkap serangga yang hinggap di ranting ketinggian 1-2 meter dari permukaan air. Maka pemeliharaan dalam akuarium harus ditutup dengan baik.
Arwana merupakan ikan tangguh yang dapat hidup hingga setengah abad. Permintaan yang tinggi dengan ketersediaan alam yang terbatas menyebabkan eksploitasi di alam dibatasi. CITES (Convention of International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna) menetapkan bahwa ikan Arwana Asia sebagai ikan yang mendapat perlindungan tertinggi. Berbagai jenis Arwana Asia antara lain:

1. Merah
Arwana merah berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red). Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut (black water), dan banyaknya cadangan pangan yang memadai telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap evolusi warna pada ikan yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan terciptanya variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini, seperti badan yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang lebih intensif, dan warna dasaryang lebih pekat.
Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut. Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan terlihat berwarna merah.

Arwana merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu :
1. Merah Darah (Blood Red),
2. Merah Cabai (Chili Red),
3. Merah Orange (Orange Red), dan
4. Merah Emas (Golden Red).

Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun dalam perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai dan Merah Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di anggap sebagai super red dengan grade lebih rendah.

Perbedaan antara varitas merah cabai dan merah darah dijabarkan pada tabel berikut :
Arwana Merah Cabai
Tampilan Warna : Seperti merah cabai
Bentuk fisik : bentuk tubuh lebih lebar, kepala berbentuk sendok
Lebar tubuh : relatif tetap hingga menjelang pangkal ekor, bingkai sisik yang lebih tebal
Warna mata : Mata merah dan lebar sehingga pinggiran matanya seakan menyentuh bagian atas kepala dan bagian rahang bawahnya
Bentuk ekor : Seperti intan (diamond)
Warna pada usia muda : cenderung memiliki warna dasar hijau dengan kilap metalik yang pekat
Pertumbuhan : Lebih lambat

Arwana Merah Darah
Tampilan Warna : Seperti merah darah
Bentuk fisik : Lebar tubuh relatif tetap hingga menjelang pangkal ekor, bingkai Lebar tubuh : tebal menyempit secara gradual
Warna mata : mata lebih putih dan lebih kecil
Bentuk ekor : Seperti kipas
Warna pada usia muda : memiliki kilap lebih lemah dan cenderung mirip dengan RTG muda; Bentuk tubuh lebih bulat
Pertumbuhan : Lebih cepat



Ciri morfologi fisik kedua jenis tersebut sudah nampak saat masih muda sehingga dapat dijadikan pedoman dalam membedakan kedua varitas tersebut.
Perkembangan warna antara Merah Cabai dan Merah Darah diketahui juga berbeda. Perbedaan waktu dalam pencapaian warna merah penuh adalah 1-2 tahun.

Namun kedua varitas melalui tahapan perkembangan warna yang relatif sama yaitu melalui transisi warna orange. Beberapa arwana merah mempunyai warna pucat hingga sampai 8 tahun, baru kemudian berubah ke merah penuh dalam waktu 1 bulan. Menduga potensi arwana merah memerlukan kesabaran dan usaha yang diperoleh dari pengalaman dan kesabaran.

Varietas Merah Orange (Orange Red) merupakan salah satu varietas yang umum dijumpai. Pada saat dewasa sisik tubuhnya menunjukkan warna orange. Dibandingkan dengan Chilli Red dan Blood Red, sirip dan ekor varietas ini tidak semerah keduanya.

Merah Emas (Golden red) merupakan varietas warna lain yang umum dijumpai disamping merah orange (Orange Red). Varietas ini merupakan varietas dengan grade paling rendah. Setelah dewasa warna badannya hanyalah emas kekuningan. Warna bibir dan sirip tidak semerah Super Red, tetapi berwarna merah muda atau merah jambu.

2. Golden (Cross Back, Cross Back Golden,CBG)
Golden varietas cross back merupakan bagian dari varietas arwana golden. Varietas ini dijumpai di berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor.

Oleh karena itu, mereka sering diberikan julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti Golden Pahang, Bukit Merah Blue atau Malaysian Gold. Disebut sebagai cross back, karena varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling tinggi dibandingkan lainnya karena termasuk jarang ditemui.

CBG dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu Purple-Based (warna dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based (warna dasar emas), dan Silver-Based (warna dasar perak).
Arwana Gold dengan warna dasar emas diketahui dapat mencapai warna penuh pada usia lebih muda dibandingkan dengan varietas lain.

3. Golden (Ekor Merah, Red Tail Golden, RTG).
Merupakan verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia (Indonesian Golden Arwana). Varietas ini dijumpai di daerah Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden (CBG), warna emas pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati punggung namun hanya akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik dihitung dari bawah, perut), atau lebih baik bisa mencapai baris ke lima. Seperti halnya verietas cross back, warna dasar sisik RTG bisa biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan yang sangat mirip. RTG muda memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda.

RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan CBG dapat tumbuh lebih besar, dan juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap merupakan varietas yang dilindungi CITES.

CBG sekilas mirip dengan ikan arowana golden red yang berasal dari negara kita. Perbedaan yang sangat mencolok dapat dilihat jika ukuran ikan sudah agak besar dengan ukuran 20 cm lebih. Pada CBG warna emas menutupi seluruh tubuh sampai ke bagian punggung ikan ditutupi oleh ring yang berwarna keemasan.
Sedangkan pada golden red (RTG) punggung nya tidak. berwarna keemasan tapi tetap hitam (kelabu).
Membedakan CBG dan RTG pada ukuran kecil (10-12 cm) sulit dilakukan dan perlu kehati-hatian. Perbedaan harga juga sangat mencolok. Harga CBG ukuran 12 cm dihargai lebih dari 10 juta, ukuran 20-25 cm berkisar 15-25 juta. Golden red berukuran 12 cm dihargai 2 juta, sedangkan ukuran 20-25 cm dihargai 2.5-3.5 juta.

4. Arwana Hijau
Arwana hijau ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, dan juga di beberapa tempat di Indonesia. Variasi penampakandan warna bisa saja ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun demikian secara umum dapat dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan pola garis-garis berwarna gelap pada ekor.

Kepala dan mulutnya lebih besar dan lebih membulat dibandingkan dengan jenis arwana asia lainnya.

5. Banjar Merah
Banjar Merah boleh dikatakan merupakan varietas arwana merah kelas 2 dan diketahui bukan merupakan strain murni arwana merah. Penampakannya ditunjukkan oleh warna sirip yang orange pucat, ekor berwarna orange atau kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan maupun di pipi.

Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda, sehingga tidak jarang hal ini dapat mengecoh para hobiis baru. Banjar dicirikan juga oleh bentuk kepala yang cenderung membulat dengan mulut yang tidak terlalu lancip. Perbedaan lain dapat dilihat pada tabel berikut :

Banjar Merah Arwana Merah Muda
Warna sirip warna sirip yang lebih muda atau cenderung orange-merah pucat. merah pekat merata pada seluruh permukaan, Warna sisik Kuning atau kehijauan Mengkilap
Bingkai sirip dan tutup insang Pink tua atau seperti karat, setelah dewasa menjadi jingga atau merah Tidak ada tampilan seperti pada Banjar

Apabila ragu dalam memilih arwana, bawalah seorang yang telah berpengalaman memelihara arwana atau belilah arwana yang telah disertifikasi dan memiliki sertifikat yang sah.

6. RED SPOTTED PEARL VS JARDINI
Arowana irian (jardini) ada 2 macam. Yang umum ditemui berwarna dasar hijau dan bermutiara merah. Jenis jardini lain berwarna dasar hitam dan bermutiara emas serta lebih sulit ditemui.
Di Australia ditemukan pula jardini tipe 1 (warna dasar hijau, mutiara merah) yang disebut red spotted pearl (Scleropages leichardty). Cross back dan golden red; red spotted pearl dan jardini adalah kerabat, dengan perbedaan lingkungan yang mempengaruhi performa.

Perbedaan yang sangat mencolok adalah pada red spotted pearl, mutiara merah bertaburan secara mencolok pada tubuhnya. Sedangkan pada arowana jardini di mutiara di badannya tidak semencolok arowana red spotted pearl dari australia. Harga jardini (mutiara merah,warna dasar hijau) 12-15 cm dijual dengan kisaran harga 60-80 ribu rupiah, sedangkan arowana red spotted pearl karena langka di Indonesia dihargai 1.3-1.5 juta rupiah.

Arwana tahan terhadap serangan berbagai penyakit. Tetapi sensitif terhadap perubahan kualitas air, terutama terhadap peningkatan kadar amonia, nitrit dan nitrat.

Parameter Air.
pH.
Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan agar mereka dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu pada selang pH netral sampai agak masam (pH 6.0 -7.0).

Kesadahan.
Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH 8°). Arwana silver dapat hidup pada kisaran GH 4-10.

Temperatur.
Arwana direkomendasikan untuk diperlihara pada selang suhu 26 - 30 °C. Seperti halnya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu mendadak. Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah.
Suhu terlalu tinggi untuk jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini tentu akan sangat menggangggu keindahan ikan tersebut.

Pencahayaan.
Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung.

Arwana bukan termasuk ikan yang sulit dipelihara, hanya perlu beberapa saat setiap hari atau beberapa jam setiap minggu untuk merawat dan mencek kondisi ikan dan lingkungannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara arwana :

Wadah
1. Kolam
Pemeliharaan induk arwana sebaiknya dilakukan di kolam. tanah. Lokasi untuk kolam perlu mempetimbangkan :
• Tanah
Jenis Tanah yang baik adalah tanah Nat berlempung yang dapat menahan air dan mendukung pertumbuhan pakan alami.
• Topografi
Perbedaan derajat kemiringan antara saluran pemasukan dan pengeluaran maksimal 1%.
• Air
Suplai air yang memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang dibutuhkan.

Kolam yang ideal berbentuk persegi panjang dengan ukuran minimal 10x10m2. Persiapan kolam sebelum tanam yaitu :
• Pengeringan kolam hingga dasar retak-retak
• Pembalikan dasar kolam, perbaikan pematang
• Pengapuran dengan dosis 50-100 gram/m2
• Perngisian air setinggi 100 cm

Hujan deras dapat mengakibatkan perubahan mendadak kualitas air. Untuk mencegah kematian ikan, ganti air (setelah hujan berhenti) minimal 30% dari total volume air.

2. Akuarium
Sebagai ikan hias, arwana dapat dipelihara dalam akuarium. Secara umum, semakin besar ukuran akuarium akan semakin baik, karena arwana memerlukan ruang gerak yang cukup luas.

Ukuran akuarium minimal 3 kali dari panjang ikan dengan lebar 1. 5 kali panjang ikan. Akuarium ditempatkan di area yang jauh dari gangguan, untuk menghindari stress pada ikan. Tutup akuarium dengan tutup yang rapat dan kuat karena arwana dapat melompat atau mendorong tutup ke luar akuarium.

Setelah arwana berumur 4 bulan, pemeliharaan mulai dilakukan secara terpisah pada akuarium ukuran 75 x 45 x 45 cm untuk menghindari perkelahian antar ikan. Pemeliharaan 2-3 ekor arwana dalam satu akuarium perlu dihindari, mengingat sifat agresif akan menyebabkan perkelahian.

Namun diperbolehkan pemeliharaan 6 ekor sekaligus, karena sifat agresif arwana menjadi sangat berkurang.
Untuk merangsang keluarnya warna yang bagus dan pembentukan kromatofora, perlu diberikan pencahayaan buatan minimal 10-12 jam per hari. Hindari penyalaan lampu secara mendadak, yang bisa menyebabkan panik, sehingga ikan menabrak kaca atau benda lainnya dalam akuarium dan ikan menjadi terluka.

Manipulasi pencahayaan sering dapat menimbulkan pantulan warna ikan dengan lebih baik. Letakkan lampu di bagian depan akuarium, dan set sudut reflektor sedemikan rupa sehingga bisa memberikan pantulan yang optimal. Banyak pilihan lampu dijual dipasaran dengan spektrum bervariasi, lampu berspektrum penuh akan secara alamiah memantulkan wama-warna alami dari ikan.

Pada waktu 6-7 bulan setelah ikan dapat berenang bebas, ukuran mencapai 20-25 cm dan dapat dipasarkan.

Perawatan Akuarium
Sebagai karnivora, arwana akan memproduksi kotoran dalam jumlah relatif banyak dengan kandungan unsur nitrogen tinggi. Oleh karena itu, kadar amonia, nitrit, dan nitrat dalam akuarium arwana sering kali menjadi masalah.
Penggantian air dilakukan untuk memperbaiki kualitas air yang telah menurun akibat banyaknya kotoran ikan. Oleh karena itu dalam penggantian air yang menggunakan sistem siphon (menggunakan selang air) sekaligus untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran ikan dan juga kotoran yang melekat pada kaca.

Penggantian air cukup dilakukan 2 atau 4 minggu sekali dan tidak perlu seluruh air diganti tetapi cukup sejumlah 30-50 % dari total air. Perlu diperhatikan bahwa suhu dan pH air pengganti harus relatif sama dengan air akuarium. Hindari terjadinya fluktuasi kualitas air saat melakukan penggantian air.

Bersamaan dengan penggantian air dilakukan juga pembersihan media filter mekanik yang digunakan.
Pakan hidup merupakan jenis pakan utama bagi arwana yang termasuk karnivora. Pakan yang diberikan hendaknya bervariasi untuk menekan resiko kekurangan gizi tertentu.
Beberapa jenis pakan yang sering diberikan pada arwana adalah ikan hidup, udang hidup, potongan udang segar, potongan daging ikan segar, serangga (jangkrik, kecoa, kelabang), cacing/ulat (cacing sutera, cacing tanah, cacing darah, ulat hongkong) dan kodok.

Penggunaan pakan hidup perlu didahului dengan tindakan karantina yang memadai untuk menghindari masuknya bibit penyakit. Terutama pakan hidup yang berasal atau hidup dalam air, seperti udang, ikan, atau kodok. Hindari memberikan serangga atau kodok mati, kecuali anda yakin betul tidak berasal dari area tercemar insektisida.

Sebelum memberikan pakan hidup, bagian-bagian tubuh pakan yang diperkirakan dapat melukai mulut ikan dibuang terlebih dahulu. Seperti kaki belakang kecoa dan jangkrik, atau rostrum (duri pada kepala) udang. Dapat juga pakan hidup tersebut dilemahkan sebelum diberikan pada ikan, agar tidak terjadi "kejar-mengejar" berlebihan dalam ruang akuarium yang sempit. Arwana yang mengalami kelebihan pakan dalam jangka lama, akan kehilangan nafsu makan selama beberapa hari bahkan beberapa minggu.

Pakan buatan merupakan hasil ramuan dengan komposisi yang mencukupi kebutuhan gizi bagi pertumbuhan arwana dengan cara melatih dan membiasakan agar arwana mau memakannya.

Teknik Pemisahan Skala Kecil di Kolam Semen

1. Pemeliharaan Induk
Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah lompatan ikan.
Ruangan pemijahan dibangun di pojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami.

Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak sengaja.
Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad.

Pengelolaan Kualitas Air
Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinisasi.

Pemberian Pakan
Keseimbangan gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pelet dengan kadar protein 32 %. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh.

Kematangan gonad
Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm.
Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember.
Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang.
Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.

Pembedaan Kelamin
Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun.
Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina.

Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan.

Kebiasaan Pemijahan
Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).

Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telur di mulutnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri.

Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.

2. Panen Larva
Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka.

Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor.

Teknik Pembenihan
Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45x45x90 cm.
Temperatur air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat.
Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I) menggunakan aerator bukaan kecil.

Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate (SR) yang didapat sampai tahap ikan dapat berenang adalah 90-100 %.

Selama periode inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil.

Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7 minggu, kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas.

Pemeliharaan Larva
Tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana.
Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya.

Teknik Transportasi
Arwana bila gelisah gampang sekali melakukan "jumping" atau menabrak-nabrak. Bila satu saja sisiknya terlepas akan terlihat kurang indah. Juga bisa mengakibatkan sirip robek dan patah.

Tubuh yang rusak bisa mengalami regenerasi, namun mungkin pula menjadi cacatdan mengurangi keindahan penampilan, apalagi ada hal-hal yg bisa memperparah luka-lukanya (misalnya infeksi, pertumbuhan bekas luka yg lambat/delay). Untuk itu arwana perlu dilumpuhkan agar tidak dapat berontak dalam proses pemindahan antar akuarium maupun transportasi jarak jauh. Dosis pembiusan diatur sedemikian rupa bergantung keperluan. Untuk transportasi jarak jauh, arwana dilumpuhkan gara tidak dapat berontak namun tidak sampai terbalik dan masih bisa berenang.

Pemindahan antar arwana akuarium menggunakan dosis ringan, yang penting arwana tidak dapat berontak.
1. Persiapan Pre-anestesi :
• Puasakan arwana selama 1-2 hari.
• Lama puasa bergantung ukuran tubuh, jenis dan kebiasaan arwana buang kotoran (lancar atau tidak). Semakin besar ukuran arwana maka semakin lama waktu puasa, untuk menghindari arwana muntah atau mengeluarkan kotoran.Untuk arwana berukuran kecil (< 15 cm) lama puasa adalah 24 jam.
• Siapkan air tampungan yang sudah teraerasi minimal 24 jam.
• Kondisi arwana tidak mengalami gangguan pernapasan, tidak ditemukan kelainan pada tutup insang.

Alat dan bahan :
• Plastik dengan lebar sepanjang badan arwana.
• Wadah bak untuk tempat kantong plastik yang berisi arwana
• Air segar, air yang telah diaerasi yg mencukupi minimal 24 jam. Hindari bahan-bahan kimia lain yang terlarut.
• Bahan : Aquadine" cair

Prosedur Pelaksanaan :
• Tangkap arwana dalam akuarium dengan tenang kantong plastik.
• Masukkan cairan bius dalam plastik kira-kira 1 cc/lt.
• Bila sudah terlihat tidak bisa melompat, angkat kantong plastik.
• Perhatikan apakah perlu ditambahkan lagi cairan bius untuk
menurunkan kesadaran sampai arwana menjadi terbalik, tunggu reaksi bius beberapa menit.
• Jaga arwana selalu tenggelam dalam air, untuk menghindari kembung.
• Bila sudah tidak berontak, perhatikan gerakan tutup insang harus terlihat bergerak. (Dalam waktu kurang dari 5 menit, arwana mulai gelisah dan kehilangan keseimbangan dan tidak banyak bergerak. Karena bagian tubuhnya yg berat ada di bagian atas, maka arwana mulai terbalik. Badannya mulai kaku/ kejang. Perhatikan gerakannya, terutama gerakan insang yg menunjukkan masih adanya usaha untuk bernapas.
• Untuk keperluan foto dan pengukuran, angkat ke tempat yang telah dipersiapkan dan lakukan secepat mungkin, bila terlalu lama di luar air bisa kembung.
Paska Pembiusan :
• Masukkan kembali ke dalam akuarium dengan air yang tidak mengandung bahan kimia lain. Jaga di bawah kucuran air, dalam air dekat permukaan.
• Arwana mulai siuman, jaga jangan sampai terbentur benda-benda di sekelilingnya.
Efek samping :
• Obat bius tanpa pengenceran yang mengenai sisik arwana menyebabkan iritasi selaput lendir dan menimbulkan alergi pada beberapa orang.
• Bila arwana kembung, bisa disiapkan larutan daun ketapang kering yang tua dituangkan dalam akuarium, suhu dinaikkan level air direndahkan. Arwana yang kembung dicirikan tidak dapat menyelam ke dasardan berenang nungging.
• Bila pembiusan terlalu dalam biasanya gerakan tubuh mulai jarang, gerakan insang juga demikian. Pembiusan lebih dalam lagi akan mengurangi kekejangan otot, saat tersebut insang juga tidak ada gerakan, ikan berada pada posisi mengambang. Untuk mengatasinya tambahkan air segar untuk mengencerkan dosis obat bius atau di ceburkan ke tank bersih dibawah kucuran air.
Sumber: Buku Budidaya Ikan Arwana, Direktorat Jenderal P. Budidaya Selengkapnya...

ikan botia

Botia macracantha


Ikan botia merupakan ikan asal Sumatera dan Kalimantan. Ikan ini diketahui pertama kali di eksport ke luar negeri pada tahun 1935 (Grund, 1988). Sampai saat ini, mereka termasuk ikan favorit dan memiliki banyak penggemar di luar negeri.
Di habitat aselinya, Botia hidup pada air mengalir di sungai-sungai. Oleh karena itu, untuk pemeliharaan dalam akuarium sering disarankan agar dilengkapi dengan arus buatan. Botia toleran terhadap selang parameter air yang luas. Sedangkan di habitatnya mereka hidup pada selang pH 6 - 7.5, kesadahan: 8 - 12 dH, dan suhu 24 - 26 °C.
Botia termasuk ikan yang berumur panjang, diduga bisa puluhan tahun. Dilaporkan botia bisa hidup dalam akuarium selama 20 tahun. Panjang bisa mencapai 30 - 40 cm. Tetapi dalam lingkungan akuarium jarang yang mencapai panjang potensialnya tersebut.
Botia akan sangat bergembira apabila dipelihara secara berkelompok 5-6 ekor atau lebih. Mereka akan berenang bergerombol berkeliling akuarium dan saling bercengkerama diantara mereka, saling meggesekan badan dengan sirip menegak, sehingga dapat menyajikan tontonan sangat menarik bagi pemeliharanya. Perilaku lain yang menarik adalah tiduran tergelatak pada satu sisi tubuhnya. Hal ini sering menimbulkan salah pengertian bagi pemeliharanya karena disangka ikan tersebut sakit atau mati. Perilaku tersebut merupakan perilaku normal ikan Botia. Agar Botia betah, sediakan tempat persembunyian yang banyak dalam akuarium. Tempat persembunyian ini dapat berupa tanaman, atau dekorasi lain yang memadai tapi jangan lupa pula menyediakan ruang berenang yang cukup. Sediakan pula substrat yang "lembut" karena sebagai ikan bawah mereka akan kerap mencari-cari makanan pada substrat dengan mulutnya.
Botia dapat menerima berbagai jenis pakan. Meskipun demikian perlu diingat bahwa mereka sebenarnya adalah karnivora, sehingga perlu diberi pakan dengan diet protein tinggi. Mereka dapat menerima hampir semua jenis pakan hidup atau beku, seperti artemia, bloodworm, daging udang, daging ikan, beefheart, bahakn kacang polong rebus. Botia akan senang apabila diberi makan dalam jumlah sedikit tetapi sering (beberapa kali seharià. Botia dewasa secara umum akan lebih pemilih dalam hal pakan dibandingkan dengan ikan muda.
Sebagai ikan tidak bersisik Botia diketahui rentan terhadap penyakit ick dan boleh dikatakan hampir tidak memiliki perlindungan terhadap bahan-bahan beracun dalam akuarium. Oleh karena itu hindarkan segala jenis kondisi lingkungan yang dapat memicu berjangkitanya ick atau keracunan.
Botia memiliki duri dibagian bawah matanya. Hati-hatilah dengan duri tersebut, terutama saat pemindahan atau pada waktu dijaring. Macracantha sendiri (nama latin dari ikan ini) berarti ikan yang memiliki duri "besar".
Jenis Kelamin:
Betina pada umumnya memiliki tubuh lebih ramping dibandingkan dengan jantan. Sedangkan jantan ditandai dengan sirip ekor lebih panjang dibandingkan dengan betina.
Breeding:
Pemijahan dilaporkan berhasil dilakukan dalam akuarium, akan tetapi dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Beberapa analisis menyebutkan bahwa sering kali yang menjadi penghambat adalah faktor umur. Banyak yang menyangka ikan ini termasuk ikan berukuran kecil sehingga sering mencoba dipijahkan pada usia yang sebenarnya belum dewasa.
Ikan dengan panjang 15-20 cm dalam akuarium boleh dikatakan sudah matang untuk dipijahkan. Beberapa hobiis melaporkan bahwa botia betina mengandung terlur setelah mencapai panjang tersebut.
Botia termasuk dalam golongan egg layer. Di alam mereka memijah di musim hujan. Sehingga direkomendasikan dalam memijahkan mereka dibuat simulasi musim hujan ini, yaitu: pH diturunkan dan air diganti sebanyak 15%, setiap 20 menit.
Selengkapnya...

ikan lemon

Ikan Lemon


Leuleupi, Lemon Cichlid( Neolamprologus leleupi Poll. 1956)

Neolamprologus leleupi , atau lebih akrab disebut leleupi merupakan ikan cichlid kerdil (dwarf cichlid ) yang berasal dari danau Tangayika, Afrika.
Ikan leleupi mempunyai warna kuning di sekujur tubuhnya, sehingga ikan ini populer dengan sebutan lemon cichlid . Leuleupi dapat tumbuh sampai sekitar 10 cm saja untuk ikan jantan, sedangkan ikan betina biasanya kurang dari ukuran tersebut.

Neolamprologus leuleupi
Dekorasi akuarium leuleupi dengan bebatuan dan gua-gua
Danau Tangayika memiliki air yang berPH tinggi, sekitar 7.8 sampai 9.0 dan memiliki suhu sekitar 25°C – 30°C.
Kondisi tersebut harus dipenuhi bila hendak memelihara ikan Leulupi dalam akuarium.. Akan tetapi, ikan-ikan yang beredar dipasaran merupakan turunan yang ke-sekian dari ikan tangkapan alam, sehingga sudah beradaptasi dengan kondisi air yang berada di peternakan. Oleh karena itu seringkali tidak diperlukan kondisi air yang se-ekstrem tadi.
Kondisi air dengan PH 7 sudah cukup memadai untuk memelihara ikan ini dengan sehat.
Kendala yang sering terjadi bila memelihara ikan dengan kondisi air yang tidak memenuhi persyaratan adalah seringkali ikan tersebut terserang fish-tuberculosis, ikan menjadi kurus, warna memucat dan pertumbuhan berhenti. Bila sudah terserang, biasanya mereka hanya tinggal menunggu waktu saja, demikian pula bila hendak memelihara ikan yang membutuhkan kondisi pH rendah tetapi disimpan dalam air yang berPH tinggi.

PemeliharaanPemeliharaan Leuleupi dalam akuarium sebenarnya cukup mudah. Seperti dikemukakan sebelumnya, bahwa kondisi air bagi ikan-ikan yang telah dibudiyakan tidak lagi kritikal, akan tetapi memang lebih baik bila disediakan air dengan pH tinggi. Cara termudah untuk mendapatkan pH tinggi ialah dengan memakai karang laut, pecahan koral, atau pasir laut. Substrat sebaiknya menggunakan pasir dengan warna terang sehingga warna ikan akan lebih cemerlang. Setup akuarium yang direkomendasikan untuk ikan-ikan dari perairan Tangayika adalah berupa perairan terbuka dengan tumpukan batu-batu didasar. Bila akuarium memakai pasir yang bewarna cerah, warna kuning ikan tersebut akan lebih nampak. Akan tetapi bila pasir yang digunakan berwarna gelap, maka ikan ini akan tampak lebih ‘gelap'. Leuleupi tidak rewel dalam hal makanan, dari makanan buatan sampai cacing es akan diterimanya dengan senang hati. Meskipun demikian perlu diketahui bahwa di alam mereka hanya memakan pakan hidup saja.

BreedingLeuleupi termasuk sulit dibedakan antara jantan dan betinanya. Satu-satunya penciri adalah ikan jantan akan tumbuh lebih besar dibandingkan ikan betina. Beberapa indikasi lain yang mungkin bisa dilihat adalah ikan jantan bisa memiliki kepala lebih tebal dan lebih besar dibandingkan ikan betina, dan sering menunjukkan adanya gejala jenong (cranial bump). Selain itu kadang bisa dilihat pada sirip perutnya, ikan jantan cenderung memliki sirip perut lebih panjang dibandingkan dengan betina.

Cara mudah untuk mendapatkan pasangan ikan ini adalah dengan memelihara mereka dalam jumlah relatif banyak bersama-sama sedari kecil. Leuleupi selanjutnya akan memilih pasangannya sendiri dan bertelur. Walaupun demikian, pasangan ini seringkali tidak bertahan lebih dari sebulan.

Leuleupi akan memilih sarang di gua-gua kecil pada celah-celah batuan yang ada. Oleh karena itu ikan ini disebuat sebagai “shelter breeder�.
Untuk itu dalam melakukan breeding, perlu disiapkan akuarium dengan bebatuan yang membentuk gua-gua atau celah, tempat mereka menyimpan telurnya kelak. Telur yang dihasilkan bisa mencapai jumlah 100 butir. Telur-telur tersebut akan menetas kurang lebih 4 hari kemudian. Seperti ikan cichlid lain pada umumnya, ikan leleupi akan mengasuh anak-anaknya dengan baik. Ikan jantan dan betina akan menjaga anak-anaknya secara bergantian. Ikan yang mengasuh anaknya biasanya akan berpasangan lebih lama. Bila anak-anaknya sudah berenang bebas, mereka bisa diberi makan makanan khusus, seperti artemia.

EpilogIkan leleupi merupakan salah satu ikan yang menarik. Warnanya yang kuning cerah sangat indah dan ukurannya yang kecil membuatnya tidak memerlukan akuarium besar bila hendak memelihara ikan tersebut. Bila anda tertarik untuk memiliki akuarium komunitas ikan cichlid, ikan ini boleh dijadikan salah satu kandidatnya.
 
http://uplixs-fish.blogspot.com/2007/11/ikan-lemon.html
Selengkapnya...

Corydoras

Corydoras







PEMBENIHAN IKAN HIAS CORYDORAS
1. PendahuluanCorydoras merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang banyak diminati pecinta ikan hias dan mempunyai peluang ekspor. Selain digunakan sebagai ikan hias air tawar, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik di negara maju.

Walaupun ikan ini berasal dari Amerika Selatan, tetapi sejak lama telah berhasil dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini dikenal mudah pembudidayaannya.

2. Ciri Morfologi
Bentuk tubuh pendek dan gemuk, punggung lebih melengkung dibandingkan dengan perut, kedua sisi ikan dilengkapi dengan lempengan seperti tulang yang tersusun dalam dua baris, mempunyai dua pasang kumis yang terletak di rahang atas dan rahang bawah serta ukuran tubuh dapat mencapai 12 cm.

Ikan Corydoras dapat dibudidayakan di kolam yang kandungan oksigen di dalam airnya rendah. Kondisi lingkungan cocok untuk jenis ikan ini adalah: pH 6-8, suhu 21.5-28 O C.

3. Prasarana dan SaranaDalam pemeliharaan ikan Corydoras diperlukan sarana berupa bahan dan alat, yaitu :
a. Induk ikan Corydoras betina dan jantan
b. Wadah pemeliharaan berupa :
~ Bak pemeliharaan induk jantan dan betina secara masal, sekaligus sebagai tempat pemijahan, atau akuarium yang berukuran 60x40x40 cm.
~ Bak pemeliharaan larva dan benih secara masal
c. Pakan
~ Pakan induk berupa cacing tubifex atau Chironomous serta jentik nyamuk.
~ Pakan larva berupa nauplii artemia
~ Pakan untuk pembesaran ikan Corydoras hingga siap dipasarkan adalah cacing tubifex

4. Kegiatan Operasional
4.1 Pemeliharaan Induk
Ikan Corydoras mulai dapat dipijahkan minimal pada umur delapan bulan. Pakan yang terbaik diberikan pada masa pemeliharaan induk adalah pakan yang banyak mengandung zat chitin seperti larva nyamuk yang baik untuk perkembangan telur. Selain itu karena Corydoras bersifat 'bottom feeder' maka ikan ini lebih responsif pada jenis makanan seperti cacing tubifex atau chironomus.
Cara termudah untuk membedakan jenis kelamin adalah dengan melihat bentuk tubuh. Ikan jantan mempunyai bentuk tubuh seperti terpedo, bagian dari belakang insang meruncing hingga ke ekor. Tubuh lebih langsing dan ukurannya lebih kecil daripada betina, dan sirip dorsal ikan jantan terlihat lebih runcing. Tubuh ikan betina berukuran lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan, dan perutnya yang tampak membundar berisi telur.

4.2. PemijahanPemijahan dilakukan secara masal di bak semen, bak fiber atau akuarium dengan perbandingan induk betina : jantan l : 2 atau 1:1. Penggantian air dilakukan setiap hari, untuk menjaga kualitas air media pemijahan.

Corydoras mempunyai tipe bertelur dengan menempelkan telurnya pada suatu substrat yaitu : lempengan kaca, potongan paralon (PVC), ubin keramik atau lempengan batu.
Ikan Corydoras mengeluarkan telurnya secara parsial, sehingga setiap hari dapat ditemukan substrat yang ditempeli telur. Setiap induk mampu menghasilkan 200-350 butir telur. Selanjutnya substrat yang dipasang diambil untuk ditetaskan pada wadah penetasan telur.

4.3. Penetasan telurTelur yang menempel pada substrat selanjutnya ditetaskan di dalam akuarium .
Telur akan menetas dalam waktu enam hari. Selama penetasan telur, media pemeliharaan diberi obat anti jamur antara lain methylene blue 0.1 ppm. Derajat penetasan telur berkisar 60-70%. Larva ikan Corydoras dipelihara di akuarium tersebut sampai berumur tujuh hari dengan pemberian pakan berupa nauplius artemia.

4.4. Tahap PemeliharaanPemeliharaan dilakukan pada wadah berupa fiber glass atau bak semen sampai ukuran S (Small=kecil) dengan padat penebaran 20-30 ekor/liter. Selama satu Bulan mencapai ukuran M (Medium=sedang) yaitu dengan padat penebaran 10-15/liter dan siap untuk dipasarkan.
Pemeliharaan selanjutnya lebih diarahkan ke pengadaan calon induk, karena biasanya pada ukuran L (Large=besar) permintaan pasar cenderung menurun. Padat penebaran pada masa pemeliharaan dari ukuran M ke ukuran L adalah 5 ekor/liter.
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan ikan sampai siap dipasarkan berupa cacing tubifex.

4.5. Pengelolaan Kesehatan Ikan
Beberapa jenis parasit yang sering menyerang ikan Corydoras ini adalah : Trichodina sp, Epistylis, Glossatella sp dan Chillodonella sp. Sedangkan bakteri yang menyerang biasanya merupakan infeksi sekunder yang terjadi akibat luka karena penanganan, atau serangan parasit yang mengakibatkan terjadinya luka. Jenis bakteri yang ditemukan adalah Aeromonas hydrophilla.

Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit parasit adalah menggunakan formalin 25 ppm, garam 500 ppm. Sedangkan untuk penyakit bakterial menggunakan Oxytetracycline 10 ppm dengan cara perendaman.

5. Jenis - Jenis Corydoras

5.1 Corydoras Adolfoi








5.2 Corydoras Aeneus







5.3 Corydoras Concolor


5.4 Corydoras adolfoi - Adolfo's Cory
5.5 Corydoras aeneus - Bronze Cory
5.6 Corydoras ambiacus - Black-spot Catfish
5.7 Corydoras arcuatus - Skunk Cory
5.8 Corydoras concolor - Slate Cory
5.9 Corydoras guapore - Guapore Cory
5.10 Corydoras habrosus - Dainty Corydoras
5.11 Corydoras hastatus - Dwarf Corydoras
5.12 Corydoras melanotaenia = Green-Gold Corydoras
5.13 Corydoras metae - Bandit Corydoras
5.14 Corydoras narcissus - Narcissus Cory
5.15 Corydoras nijsseni - C 111
5.16 Corydoras oiapoquensis - Stripe Tailed Panda
5.17 Corydoras paleatus - Peppered Corydoras
5.18 Corydoras panda - Panda Cory
5.19 Corydoras reynoldsi - Bumblebee Cory
5.20 Corydoras cf. sanchesi - Sanchesi's Cory
5.21 Corydoras seussi - Seuss’ Corydoras, C 027
5.22 Corydoras steindachneri - Steindachners Cory
5.23 Corydoras sterbai - Sterba's Catfish
5.24 Corydoras trilineatus - Three-lined Corydoras
5.25 Corydoras tukano - Bumblebee Cory
5.26 Corydoras virginiae - Virginia's 
 
sumber : http://uplixs-fish.blogspot.com/2007/11/corydoras.html
Selengkapnya...

ikan piranha

Piranha


Ikan ini terkenal sangat ganas - agresif dan pemakan daging. Banyak terdapat di sepanjang batang Sungai Amazone.
Kebanyakan mengalir dalam batang sungai itu di sepanjang daerah Brazilia dan Venezuela. Banyak jenisnya. Yang paling agresif ialah yangberukuran sedang. Rata-rata beratnya antara 600 sampai 700 gram. Ada juga yang satu kg - tetapi jarang. Bahkan ada yang besar dan beratnya sampai 5 kg. Tetapi yang paling terkenal ganas dan agresifnya adalah yang berbadan sedang - antara 600 sampai 700 gram itu.
Ikan piranha,lainnya dari ikan jenis lain - memiliki gigi runcing dan tajam - ada kemiripan dengan gigi ikan hiu - cucut. Badan bagian bawahnya - sepanjang perutnya - berwarna merah dan ada yang berjenis bermata-merah.
Ikan piranha ini yang termasuk jenis agresif dan ganas ini biasanya bergerombolan - banyak - dan apabila sudah mendapatkan mangsa - semakin banyak berkumpul - tampak seperti gumpalan ikan sarden atau ikan teri - menghitam.
Apa saja disambar dan secepat kilat diterkamnya. Pada tahun 1930-an ada beberapa rombongan ekspedisi yang sengaja menyelidki tingkah-laku ikan piranha ini.
Dalam percobaan - mereka menjatuhkan seekor kambing yang sengaja sedikit dilukai buat memancing bau dan warna darah bagi piranha. Dan segera ratusan piranha menerkam dan merobek-robek daging kambing itu.
Tak sampai satu jam - kambing tersebut hanya tinggal kerangka tulangnya saja!Ada lagi rombongan sapi yang menyeberangi sungai - kali yang tak berapa lebar - lalu ada seekor sapi yang terluka kakinya. Dan darah sapi tersebut memancing bau yang sangat diincar oleh piranha. Dan piranha yang sangat ganas itu bagaikan gelombang yang sangat ribut - berkecipak - lompat-melompat merobek daging sapi itu.
Dan dalam beberapa puluh menit saja - seekor sapi yang besar itu segera menjadi kerangka tulang yang dagingnya sudah hilang semua!
Sebaliknya penduduk Indian yang berdiam sepanjang batang sungai Amazone baik yang di Brazilia maupun yang di Venezuela - sering menangkap piranha ini - atau sengaja memancing atau menombak dan memburu piranha.
Apabila ada ikan piranha terkena pukat atau jala atau mata pancing - segera piranha itu diketok- dipukul kepalanya agar segera mati. Sebab piranha sangat berbahaya. Sedangkan ikan lainnya tidak diperlalukan begitu. Hanya khusus bagi ikan piranha yang ganas dan buas itu.
Biasanya pabila ada rombongan atau gerombolan piranha yang menyemut banyaknya - nelayan sepanjang sungai Amazone itu menghindarinya. Lebih baik tidak "mengadakan kontak" dengan para pengganas dan perompak-daging itu.
Ikan piranha terkenal ikan yang enak dagingnya. Ikan yang banyak tulangnya termasuk piranha ini - adalah termasuk yang enak dan lezat dagingnya.
Masakan cara orang Indian agar enak dan sesuai dengan jenis ikan ini - adalah digoreng dengan campuran mentega dan anggur putih - begitu katanya.
Ini bagi masarakat yang sudah masuk menu restoran. Bagi rakyat biasa sih cukup dipanggang biasa saja.Beberapa negara melarang mengimpor dan memasukkan ikan ini,- termasuk Indonesia. Sebab ikan piranha ini termasuk ikan perusak dan pemakan ikan lainnya - ganas dan buas.
Bentuk - perawakan piranha tidaklah sebagus ikan hias lainnya. Tetapi piranha bentuknya anggun - gagah - kukuh. Sedikit seperti ikan bawal atau ikan dorade atau ikan bulat. Belum apa-apa giginya dulu yang tampak - runcing dan tajam - cukup mengerikan kalau kita tahu bahwa itulah piranha yang ganas dan buas itu,-
 
 sumber : http://uplixs-fish.blogspot.com/2007/11/piranha.html
Selengkapnya...

ikan palmas

Palmas


Palmas, merupakan salah satu jenis ikan purba/jurasic fish. Ikan ini dapat hidup diperairan dangkal, bahkan adang kering. Mempunyai kemampuan beradaptasi pada air dengan kandungan oksigen rendah.
Ikan ini mampu mengambil udara langsung. Cara pemeliharaannya cukupmudah, diberikan pakan ikan hidup(mas, cere/guppy), cacing bahkan pelet/makanan kering.
Jenis yang dapat kita temui di Indonesia atara lain : Polypterus Delhezy, PolypterusPalmas, Polypterus Ornatipinis, P. Retropinis, P.Weeksy.
Ikan ini memerlukan aquarium/tempat pemeliharaan yang cukup besar, jika kita ingin memeliharanyalebih dari 1 ekor, karena ikan jenis ini cukup agresif terhadap sesamanya.
Dalam pemelihara di aquarium sebaiknya diberikan kayu atau batu-batuan untuk tempat persembunyiaannya. Dan juga gemar meloncat ke permukaan air. Jadi sebaiknya aquarium diberi penutup. Keasaman air relatif normal antar 7-8. Kesadahan juga normal.
Pembiakan ikan ini lebih banyak dengan cara kawin suntik. Sekian yang saya ketahui,mudah-mudahan dapat bermanfaat.
fromSutjipto
Selengkapnya...

ikan sapu-sapu

  Pasti sudah banyak hobiis yang mengenali ikan ini.Tentu saja,di Indonesia ikan ini disebut dengan ikan sapu-sapu atau Pleco.Ikan ini disebut sapu-sapu dikarenakan makananya yang berupa algae yang menempel di kaca aquarium.Silahkan melihat artikel pemeliharaanya!!




- Varietas Pleco.
Note : Ada beberapa pleco yang menggunakan nama sebutan " L-Numbers" banyak sekali jenis pleco yang memiliki ciri-ciri yang sangat mirip,sehingga sangatlah sulit untuk para awam membedakan jenis-jenis pleco.
1.Common Pleco
2.Zebra Pleco
3.Gold nugger pleco
4.Scarlet pleco
5.Sunshine pleco
6.Medusa pleco
7.Flash pleco
Daftar ikan di atas adalah daftar pleco yang paling sering beredar di pasaran ikan hias.

Zebra Pleco: ( My favorite )

- Setup aquarium dan beberapa tips.
 Beberapa pleco tidak terlalu membutuhkan aquarium yang luas,karena badan mereka yang agak kecil,namun aquarium kecil tidak cocok untuk common pleco yang dapat tumbuh besar.Pleco hias cocok untuk berada di aquarium aquascape  dengan tempat persembunyian yang cukup,seperti kayu,pipa,dan berbagai hiding place yang lain.Memelihara pleco-pleco ini tidak semudah memelihara common pleco,pleco-pleco ini tetap membutuhkan filterasi dan aerasi yang baik agar terus bertahan hidup.

- Pakan.
Ikan ini termasuk ikan Omnivora dan termasuk ikan yang pendamai dengan ikan lain,kecuali common pleco yang dapat melukai ikan pendamai yang lainnya.
  • Non hidup      : Algae wafer,sisa pakan ikan,ikan mati,mentimun yang ditenggelamkan,etc.
  • Hidup             : Algae,kutu air,infusoria.


- Perkembangbiakan.
1. Ikan ini dapat dibedakan kelaminnya,apabila ikan ini sudah berukuran dewasa.
2.Biasanya dilihat dari kumis yang terlihat pada daerah insang.
3.Biasanya kumis jantan lebih panjang dari pada sang betina
Lanjutan akan segera ditambahkan..



- Penyakit yang biasa menyerang ikan ini.
1.White spot.
Ciri-ciri: Terdapat bercak putih pada bagian tubuh ikan.
Pencegahan : Menjaga kualitas air aquarium,dan menggunakan air yang benar-benar bersih.
Penyembuhan : Penyembuhan paling ampuh menggunakan methlyn biru untuk penyakit ini,dengan menaruhnya di aquarium karantina dan berikan dosis yang sesuai.

2.Infeksi oleh bakteri.
Ciri - ciri : Bentuk mata yang kurang wajar dan tidak aktif berenang
Penyembuhan   : Menggunakan obat Tetracyline.


- Tips dan Fakta tambahan.
1.Kebanyakan pleco yang dijual di pasaran,merupakan tangkapan alam.
2.Pleco yang sudah banyak di kembangbiakan di Indonesia adalah Zebra pleco dan britlenose.


- Pengalaman sendiri( Admin ).
Saya sendiri cuma pernah memelihara zebra pleco,saya hanya mempunyai 2ekor zebra pleco di aquarium kecil dengan tankmates Discus dan ikan ini hanya bersembunyi pada siang hari sementara di malam harinya dia keliling aquarium dan memakan mentimun yang ditenggelamkan.
sumber : http://fwfish21.blogspot.com/2010/05/merawat-ikan-pleco.html

Selengkapnya...

Harga Blog Ku!!

anda pengunjung yang ke

cluster map

Laman

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

free counters

mesin waktu

/dragon3.an

kamus

Cari Blog Ini

jadwal Shalat

ym