Balashark
Ikan Balashark (Balantiocheilos melanopterus)
Ikan balashark merupakan jenis ikan yang dinyatakan IUCN sebagai ikan yang masuk daftar ikan langka dan patut dilindungi.
Ikan Balashark dengan nama daerah ikan Puntung Kanyut (Sumatera Selatan), Ketutung (Kalimantan Barat) dan Ridik angus (Jambi) merupakan salah satu jenis ikan yang keberadaannya sudah dikategorikan mengkhawatirkan untuk Kalbar dan Jambi. Namun di Sumatera Selatan jenis ini masih bisa didapatkan walaupun jumlahnya tidak banyak.
Ikan balashark yang kecil (benih) merupakan ikan hias yang sangat indah dipandang dengan tubuh yang berwarna perak dan setiap siripnya terdapat warna hitam dan kuning. Mengapa ikan balashark begitu cepat menghilang dari perairan? Diduga akibat penangkapan yang berlebihan dan menurunnya mutu lingkungan habitat dimana ikan itu hidup.
Ikan ini termasuk ikan yang sangat mudah mati, sehingga penanganan extra hati-hati. Balashark membutuhkan oksigen yang tinggi dan air yang jernih terutama dalam penampungan, karena ikan ini termasuk ikan yang hidup di bagian hulu dari sungai bagian tengah dimana kondisi oksigennya relatif tinggi yaitu lebih dari 6 ppm; meski di alam juga sering dijumpai di rawa lebak terutama yang berhubungan dengan sungai yang besar.
Makanan ikan balashark di alam adalah fitoplankton terutama dari kelompok Bacillariophyceae (Diatoma sp, Synedra sp) dan Desmidiceae (Closterium sp) dan jenis phitoplankton lainnya seperti Mougeotia sp, Pleurotaenium sp, Cosmarium sp, namun kadang-kadang juga ada yang didominasi oleh rotifera dalam lambungnya.
Arisan Belido merupakan salah satu habitat anakan ikan ini di DAS Musi. Ikan ini merupakan jenis ikan yang bermigrasi dimana pada saat berukuran benih, hidup di perairan rawa asam dan setelah mulai dewasa akan berada di sungai utamanya yaitu sungai Musi.
Walaupun induk ikan putung hanyut sudah sulit tertangkap, namun benih-benihnya masih banyak tertangkap di perairan sungai Arisan Belido. Menurut Dahuri (2004) Balashark merupakan salah satu ikan hias air tawar yang banyak dihasilkan oleh perairan umum di Sumatera akibat penangkapan yang berlebihan dan pencemaran saat ini ikan tersebut telah mengalami penurunan.
Dulunya jenis ikan hias ini banyak diekspor ke luar negeri.
0 komentar:
Posting Komentar